tag:blogger.com,1999:blog-73359309872115704432024-03-13T11:15:02.885+07:00Merancang Dust CollectorTulisan ini memberi penjelasan tentang Cara sederhana untuk merancang sebuah Dust Collector.
Saya tulis sendiri berdasarkan teori dan aplikasinya di lapangan selama saya bekerja di bidang Dust Collector System hingga saat ini. Semoga bermanfaat. Terima Kasih.Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-61055075199662614912021-01-03T12:51:00.007+07:002021-01-16T22:26:43.468+07:00Memilih Filter untuk Dust Collector<p style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><br />Disini akan fokus membahas jenis material <i>fiber</i> kain filter yang biasa di pakai di Dust Collector. Sebagian besar filter Dust Collector adalah dari jenis non-woven (non rajutan) atau needle felt dimana kain di buat dengan cara menusuk nusuk serat ke dalam lapisan kasa sehingga membentuk lapisan kain, contoh pembuatan dengan cara needle felt adalah carpet. Pemilihan jenis kain adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan performance Dust Collector. Berikut adalah jenis material filter yang umum ada di pasaran :</span></p><p></p><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Polyester (PES)</b> , untuk udara dengan suhu di bawah 140 deg C, ketahanan terhadap asam dan alkali : baik. Hydrolisis : baik. Hanya saja hydrolisis dapat terjadi pada suhu tinggi yang lembab diatas 70 deg C. Aplikasi : semen, gypsum, kayu, rokok, pupuk, pakan ternak</span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Polypropylene (PP)</b>, </span><span style="font-family: helvetica;">untuk udara dengan suhu di bawah 100 deg C, ketahanan terhadap asam dan alkali : sangat baik. Hydrolisis : sangat baik. Tahan terhadap kelembaban. Punya kemampuan electrostatic charge yang tinggi (spesific resistance 10^18 ohm.cm). Dianjurkan menggunakan antistatic treatment bila di aplikasikan untuk debu yang memiliki konduktivitas rendah. Aplikasi : makanan, tepung, bumbu masak</span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Polyphenylene Sulfida (PPS)</b>, populer dengan nama <b>Ryton</b> untuk udara dengan suhu di bawah 218 deg C, ketahanan terhadap asam dan alkali : sangat baik. Hydrolisis : sangat baik. Kekurangan : tidak tahan terhadap oksidasi khususnya pada gas2 dengan kandungan oksigen tinggi. Aplikasi industri : boiler, incinerator, kiln furnace, semen, karbon, batu bara.</span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Aromatic Polyamides (Aramid)</b>, populer dengan nama <b>Nomex</b> untuk udara dengan suhu di bawah 218 deg C, ketahanan terhadap asam dan alkali : baik. Hydrolisis : tidak baik. Kekurangan : tidak tahan terhadap hydrolisis. Aplikasi industri : semen, aspal, metalurgi, flue gas.</span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Polyimides</b> , populer dengan nama <b>P84</b>. untuk udara dengan suhu di bawah 260 deg C, ketahanan terhadap asam : sangat baik, alkali : tidak baik. Hydrolisis dan oksidasi : baik. Aplikasi industri : dryer, smelter, coal fired boiler, waste incinerator.</span></li><li style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Polytetrafluoroethylene (PTFE), </b>populer dengan nama <b>Teflon </b>untuk udara dengan suhu di bawah 260 deg C, ketahanan terhadap asam dan alkali : sangat baik. Hydrolisis dan oksidasi : sangat baik. Selain itu tahan terhadap material abrasif. Aplikasi industri : dryer, smelter, coal fired boiler, waste incinerator.</span></li></ul><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Ryton</b> adalah merek dagang teregristrasi dari Chevron Philips Chemical</span></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><div style="text-align: left;"></div></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Nomex</b> </span><span style="font-family: helvetica;">adalah merek dagang teregristrasi dari Dupont</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>Teflon</b> </span><span style="font-family: helvetica;">adalah merek dagang teregristrasi dari Dupont</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;"><b>P84</b> </span><span style="font-family: helvetica;">adalah merek dagang teregristrasi dari Evonik Industrie</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: helvetica;">Untuk Ryton, Nomex, Teflon dan P84 semuanya relatif hampir sama ketahanannya terhadap panas, pemilihan tergantung pertimbangan dari gas yang di lewati dan tentunya harga.</span></div><p></p><p><span style="font-family: helvetica;"> </span></p>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-30863968775428016622020-12-29T09:16:00.005+07:002020-12-30T10:46:39.100+07:00Dust Collector bermasalah, apa yang harus di lakukan?<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;">Seringkali orang mengalami masalah pada dust collectornya yang telah lama beroperasi tiba2 bermasalah, yang kerap kali terjadi adalah tiba2 blocking filter dimana filter cepat sekali buntu dan diferential pressure naik diatas 2000 pa menyebabkan berkurangnya daya hisap dust collector. Banyak orang mengira penyebabnya adalah filter tapi walaupun diganti dengan filter baru kondisi ini tetap terjadi, sehingga penggantian filter yang memakan biaya tidak sedikit menjadi sia2 belaka. Terus apa yang harus kita lakukan bila hal ini terjadi?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"> </span></div><span style="font-family: georgia;"><div style="text-align: justify;">Periksa faktor2 kemungkinan yang menyebabkan buntu ini al :</div></span><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: georgia;">Ada penambahan kapasitas</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Ada perubahan sifat debu yang dihisap</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Penambahan konsentrasi debu atau dust loading</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Pulse jet cleaning bekerja tidak sempurna </span></li><li><span style="font-family: georgia;">Filter jenuh</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Kebocoran pada air lock, atau sistem discharge </span><span style="font-family: georgia;">sehingga pengeluaran debu dari hopper tidak lancar</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Kebocoran pada dust collector itu sendiri</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Waktu operasi bertambah</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Perubahan kenaikian suhu udara (tambahan udara panas)</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Kondensasi dalam ruang filter.</span></li><li><span style="font-family: georgia;">Spesifikasi filter yang di gunakan tidak sesuai. </span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: georgia;">Bila yang terjadi adalah pada poin 1, 2, 3, 7,8 ,dan 9. Maka cara mengatasi nya adalah dengan menambah <b>(1)</b> filter area atau <b>(2)</b> menambah cyclone separator. Tapi sebelum melangkah kesini sebaiknya periksa dulu poin2 lainnya dan perbaiki bilamana ada masalah di bagian tsb. Bila masalah masih terjadi baru mengambil langkah 1 atau 2. Langkah 1 adalah langkah paling aman tapi memakan biaya relatif lebih mahal, sedangkan Langkah 2 lebih murah tapi harus hati2 cara ini akan siginifikan bila komposisi ukuran debu sangat beragam, cara ini juga akan mengakibatkan kenaikan pressure loss (static pressure) pada line dust collector yang ber implikasi thd daya hisap sehingga kita perlu juga melakukan penyesuaian pada blower yaitu dengan menambah RPM dan kemungkinan menambah power (kw/hp) dari motor. Penambahan2 ini dapat di hitung dengan menggunakan rumus <a href="https://www.rancangdustcollector.com/2010/12/rpm-blower-3.html">Affinity law</a> dan mengukur daya atau ampere berjalan, atau menggunakan alat <a href="https://www.rancangdustcollector.com/2010/12/alat-ukur-untuk-dust-collector.html">pitot tube</a>.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-83829634157012067792015-10-05T23:38:00.000+07:002015-10-06T08:59:51.891+07:00Dust Collector "Kabut Asap"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-JyfsiTduSM8/VhKh8qGeh4I/AAAAAAAAGNs/z9hrKCskvL4/s1600/gas%2Basap%2Bdc-Model.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="http://2.bp.blogspot.com/-JyfsiTduSM8/VhKh8qGeh4I/AAAAAAAAGNs/z9hrKCskvL4/s320/gas%2Basap%2Bdc-Model.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir2 ini kabut asap akibat kebakaran lahan hutan di daerah Sumatra dan Kalimantan sangat mengganggu kesehatan. Berikut ini gambar disebelah kiri adalah disain mini dust collector sederhana yang dapat membantu mengurangi polusi kabut asap terutama di dalam ruangan. Dust collector ini terdiri dari : 1 unit cartridge filter dengan bahan polyester spunbond, 1 unit filter carbon active, dan 1 unit centrifugal fan dengan kapasitas 900~1100 m3/jam dengan static pressure 100~150 mmaq , dapat membersihkan ruangan dengan luas 40~50 m2. Cartridge filter berfungsi menyaring debu particulate dari gas asap, dan filter karbon menyaring bau asap dan gas2 yang mengganggu kesehatan. Dust collector dilengkapi dengan indikator differential pressure magnehelic untuk mengetahui kondisi filter apakah sudah jenuh atau belum. Untuk material filter cukup banyak di jual di pasaran seperti cartridge filter dan filter carbon active, optional bisa juga di tambahkan sistem pulse jet cleaning filter dengan menambahkan mini compressor. </div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-19922968719513624802014-04-25T07:44:00.001+07:002014-04-25T08:48:41.718+07:00Bahaya "Dust Explosion"Simak Video di bawah ini mengenai bahayanya "Ledakan" yang disebabkan oleh penimbunan debu di dalam pabrik<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="//www.youtube.com/embed/TlD3M-DP6V8" width="459"></iframe><br />
<br />
Jenis-jenis debu yang berpotensi menyebabkan ledakan :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1itzXKBYsZI/U1mxrZNiYpI/AAAAAAAABk8/7RQqxyzi4So/s1600/Explosion+Dust.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-1itzXKBYsZI/U1mxrZNiYpI/AAAAAAAABk8/7RQqxyzi4So/s1600/Explosion+Dust.png" height="320" width="247" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Pencegahannya : mengurangi timbunan debu di dalam pabrik dengan menggunakan sistem dust collector yang baik, pemasangan safety device pada dust collector seperti <b><a href="http://youtu.be/5MjcQHUnhqI"><span style="color: orange;">Explosion Vent</span></a></b> dan <b>Spark Detecto</b>r unit dapat mencegah dan meminimalisir bahaya ledakan dan kebakaranWahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-35310761318021053612012-08-24T16:59:00.000+07:002013-02-01T23:59:17.808+07:00Dust Collector Pada Pabrik Rokok<div style="text-align: justify;">
Klip video dibawah ini adalah dust collector pada pabrik Rokok, menggunakan pulse jet bagfilter, jenis filter envelope. Selain dust collector juga di kombinasikan dengan transport tembakau menggunakan flow udara (pneumatic transport). Kumpulan project dapat dilihat di <a href="http://godagadoproject.blogspot.com/">godagadoproject.blogspot.com</a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/AUSbktiuQHk?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/6pCZ-3GRdlE?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0Cirebon, Indonesia-6.7166667 108.5666667-6.7797457 108.4877027 -6.6535877 108.6456307tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-71651053254870720802011-12-19T00:01:00.000+07:002016-04-22T07:06:20.497+07:00Close-loop Dust Transport<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-B954RM2X4Os/Tu4aO-wI9fI/AAAAAAAAAio/EKIccM9pb-g/s1600/Bagfilter+System+Model+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-B954RM2X4Os/Tu4aO-wI9fI/AAAAAAAAAio/EKIccM9pb-g/s320/Bagfilter+System+Model+%25281%2529.jpg" width="241" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.rancangdustcollector.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Gambar disamping menunjukkan sistem transport dust/debu secara close-loop dimana debu dari bagfilter di transfer kedalam silo. Disebut close loop karena aliran udaranya berputar terus dari cyclone kembali ke cyclone dan tidak ada udara yang diambil maupun keluar dari sistem tsb. udara yang mengalir berfungsi sebagai conveyor. <br />
Dari gambar terlihat debu yang dikeluarkan dari bawah hopper bagfilter melalui rotary lock (terlihat ada 4 buah) masuk kedalam ducting (warna hijau) kemudian di hisap oleh blower selanjutnya masuk kedalam cyclone, dari cyclone debu akan jatuh kedalam silo melalui rotary lock dibawah cyclone. Udara yang bersih keluar melalui bagian atas cyclone mengalir kebawah begitu seterusnya .<br />
Bagaimana cara menghitungnya? apa saja yang diperlukan untuk menentukan besar ducting, cyclone dan blower. <br />
<span style="color: orange; font-weight: bold;">1.</span>Tentukan kapasitas debu/material yang akan ditransport<br />
<span style="color: orange;"><b>2.</b></span>Dari grafik dibawah ini dapat diketahui diameter dari ducting.<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-pA2dML0l1JQ/TvCs48QS31I/AAAAAAAAAi4/GODumzhrVkY/s1600/G4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-pA2dML0l1JQ/TvCs48QS31I/AAAAAAAAAi4/GODumzhrVkY/s320/G4.jpg" width="226" /></a><span style="color: orange;"><b>3.</b></span>Setelah diameter dan kecepatan di ketahui maka dapat dihitung kapasitas udara yang diperlukan (m3/jam) , Q = A*V.<br />
<b><span style="color: orange;">4.</span></b>Dari kecepatan pada ducting, diameter dan panjang ducting dapat dihitung besarnya pressure loss/ static pressure.<br />
<span style="color: orange;"><b>5</b></span>.Kalikan Static Pressure sepanjang "Z" lihat diagram dibawah dengan safety factor.<br />
<span style="color: orange;"><b>6</b>.</span>Dari total static pressure dan kapasitas kita dapat menentukan jenis blower dan powernya, dan dari kapasitas kita juga dapat menentukan jenis dan ukuran cyclone.<br />
<span style="color: orange;"><b><i>Contoh Kasus</i> :</b></span><br />
Diketahui Debu/serbuk yang akan ditransport 2.3 ton/jam kecepatan pada ducting 28 m/s dari diagram diatas berarti diameter ducting 250 mm. <br />
Q = A*V, kapasitas udara yang diperlukan <b><u>4945.5 m3/jam</u>.</b><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ndK-sbnr4z0/TvEpcv5snZI/AAAAAAAAAjA/0PC846aLulE/s1600/CLOSELOOP.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="241" src="https://2.bp.blogspot.com/-ndK-sbnr4z0/TvEpcv5snZI/AAAAAAAAAjA/0PC846aLulE/s320/CLOSELOOP.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.rancangdustcollector.com</td></tr>
</tbody></table>
Diketahui jarak dari outlet cyclone ke rotary lock 30m + 2 elbow, sedangkan dai rotary lock ke inlet cyclone (Z) 20m + 2 elbow (lihat diagram), <i><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">Perhitungan :</span></i><br />
<b><span style="color: orange;">1.P</span></b><span style="color: orange;"><b>ressure loss dari cyclone ke rotary lock</b> </span>adalah : ducting 30 m = 777.6 Pa, elbow 2x = 117.6 Pa ; Jumlah = 895.2 Pa. <br />
<b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">2.</span></b><span style="color: orange;"><b>Pressure loss dari rotary lock ke cyclone (Z) adalah</b> </span>: ducting 20m = 518.4 Pa, elbow 2x =117.6 Pa. Jumlah = 636 Pa. Kalikan bagian ini Z dengan Safety Factor = 1.23*V + m/1.23*V = 1.0. Jadi 636 Pa *1= 636 Pa. Pressure Loss dari cyclone kembali ke cyclone menjadi 895.2+636 = 1531.2 Pa.Pressure loss dari cyclone 800 Pa.<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">3.</span><span style="color: orange;">Total Pressure loss dari sistem menjadi</span> </b>= 1531.2 + 800 = <b><u>2331.2 Pa</u>. </b>Untuk memudahkan perhitungan bisa menggunakan <a href="http://www.ziddu.com/download/13877476/DustCollectorCalculator.exe.html">Calculator Dust Collector</a>. Parameter Kapasitas dan static pressure dipakai unuk m<a href="http://rancangdustcollector.blogspot.com/2011/05/memlilih-blower.html">enentukan jenis/ukuran blower</a> dan <a href="http://rancangdustcollector.blogspot.com/2010/03/merancang-cyclone.html">ukuran cyclone</a>.<br />
<br /></div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-75902646276398331202011-09-01T09:33:00.000+07:002014-05-20T11:59:31.266+07:00Sistem Control Untuk Pulse-Jet Bagfilter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-U4BRcn-S8Ks/Tl7Xgcy_VjI/AAAAAAAAAd4/Exz0wy7K4kY/s1600/IMG0239A.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-U4BRcn-S8Ks/Tl7Xgcy_VjI/AAAAAAAAAd4/Exz0wy7K4kY/s320/IMG0239A.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar disamping adalah bagfilter dengan 3 compartement (setiap compartment memiliki 1 bak/bin dibawahnya seperti terlihat pada gambar), blower dengan power 60 HP. Satu compartment terdiri dari 49 unit filter dan 7 unit solenoid valve untuk self cleaning. Sehingga seluruhnya terdiri dari 3x49= 147 filter dan 21 buah solenoid valve. Solenoid valve bekerja bergantian dengan selang waktu 15 detik antara 1 solenoid dengan solenoid berikutnya, lama membuka valve 0.2 detik. Setelah semua selenoid valve telah bekerja pada compartement 1 maka akan pindah ke conpartement 2 dan seterusnya. Semua kontrol menggunakan program PLC Omron. Pada gambar disamping ini tinggi filter adalah 3900mm dia. 160mm, ukuran solenoid valve adalah dia.1.5" dengan menggunakan solenoid valve for dust collector tekanan pulse jet 6~8 bar (solenoid valve khusus untuk Dust Collector).</div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com3Jalan Raya Panjunan, Taman 61251, Indonesia-7.3876625693041511 112.67681121826172-7.4034090693041508 112.65707021826172 -7.3719160693041514 112.69655221826171tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-66382914936155304722011-05-15T22:31:00.000+07:002015-07-28T11:00:57.565+07:00Memlilih Blower<ol>
<li><div style="text-align: justify;">
Pemilihan blower sebaiknya di dasarkan kepada tujuan pemakaiannya, apak</div>
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-b1wtYjPsTaY/Tc_zOy_V6xI/AAAAAAAAAdA/vFwYH7PY4Gk/s1600/mkr903d_recover%2BModel%2B%25281%2529.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5606967496630725394" src="http://2.bp.blogspot.com/-b1wtYjPsTaY/Tc_zOy_V6xI/AAAAAAAAAdA/vFwYH7PY4Gk/s320/mkr903d_recover%2BModel%2B%25281%2529.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 212px; margin: 0px 0px 10px 10px; text-align: justify; width: 169px;" /></a><div style="text-align: justify;">
ah untuk transport debu kasar, halus atau untuk aliran udara saja. Sebagai contoh kalau blower di tujukan untuk transport debu kasar maka digunakan open blade blower. Selain dari pada itu perlu pertimbangan pula apakah debu bersifat korosif atau abrasif. Kalau korosif tentu perlu memakai bahan stainless steel atau PVC, dan wear resistant steel untuk debu2 yang bersifat abrasif. Untuk debu2 halus dapat digunakan blade tertutup jenis radial tip atau backcurve blade jenis ini lebih effsien dibanding open blade. Untuk aliran udara saja umumnya digunakan jenis blade sirroco seperti yang digunakan pada AC. Blade/bilah jenis ini digunakan untukpemakaian pressure rendah tetapi berkapasitas tinggi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-e5BiybFnmPw/Tc_32I3HeAI/AAAAAAAAAdI/NMtGcFeTakQ/s1600/mkr903d_recover%2BModel%2B%25282%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5606972570563213314" src="http://1.bp.blogspot.com/-e5BiybFnmPw/Tc_32I3HeAI/AAAAAAAAAdI/NMtGcFeTakQ/s320/mkr903d_recover%2BModel%2B%25282%2529.jpg" style="float: right; height: 190px; margin: 0px 0px 10px 10px; text-align: justify; width: 169px;" /></a></div>
</li>
<li>Sebelum menentukan blower tentukan terlebih dahulu <span style="color: orange;">kapasitas (m3/h atau CFM)</span> dan <span style="color: orange;">static pressure-nya</span>, untuk menentukan ini telah dibahas pada posting perhitungan dust collector. Bila hasil perhitungan didapat pressure loss yang tinggi >6000 pa gunakanlah jenis high pressure blower, ciri khas blower jenis ini berbentuk ramping dan tipis dengan perbandingn umumnya antara lubang inlet dan diameter impeller 0.5<a href="http://3.bp.blogspot.com/--Jrq-jsvL5A/TdBvWH5sgyI/AAAAAAAAAdo/AItQ3qjxNjA/s1600/cent_VA_g.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5607103961945113378" src="http://3.bp.blogspot.com/--Jrq-jsvL5A/TdBvWH5sgyI/AAAAAAAAAdo/AItQ3qjxNjA/s320/cent_VA_g.jpg" style="cursor: hand; float: right; height: 121px; margin: 0px 0px 10px 10px; width: 107px;" /></a>, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.</li>
<li>Sesuai kapasitas dan pressure lossnya carilah type blower dengan tingkat effisiensi yang tertinggi. Hal ini dapat diketahui dari grafik blower.</li>
<li>Beberapa produsen blower <a href="http://www.mzaspiratori.eu/"> MZ Blower</a> , <a href="http://www.vanco-ventilation.com/special.php?id=5">Vanco Fan</a> , <a href="http://bumiperkasaindonesia.co.id/">PT.BPI</a></li>
</ol>
<div>
<br /></div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-31734112611596813332011-04-12T23:27:00.001+07:002012-12-29T22:21:23.846+07:00Venturi Wet Scrubber (1)<div align="justify">
Satu lagi jenis saringan udara/separator yang akan kita bahas disini adalah wet scrubber. Wet scrubber digunakan untuk aplikasi debu : sangat higroskopis, gampang terbakar/explosive, lembab, liquid aerosol, hasil gerinda metal, flue gas dari boiler. </div>
<br />
<div align="justify">
Cara kerjanya : udara kotor masuk kedalam venturi dimana pada venturi dialirkan air kedalamnya, karena mengecilnya diameter maka kecepatan udara melalui venturi meningkat sede<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dyw-iAdf-48/TdIELGicrdI/AAAAAAAAAdw/LwZmAYJUQEY/s1600/keller.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5607549074809859538" src="http://1.bp.blogspot.com/-dyw-iAdf-48/TdIELGicrdI/AAAAAAAAAdw/LwZmAYJUQEY/s320/keller.jpg" style="cursor: hand; float: right; height: 212px; margin: 0px 0px 10px 10px; width: 282px;" /></a>mikan rupa sehingga, air yang mengalir masuk terkena udara berkecepatan tinggi mengakibatkan terjadinya butiran2 air, pada bagian ini (terutama pada bagian leher yang paling kecil diamaternya=throat) sebagian besar partikel pollutant ditangkap. Seperti terlihat pada gambar setelah melalui venturi udara mengalir kedalam tangki sehingga terjadi aliran cylonic dalam tangki. Aliran cyclonic akan menimbulkan gaya centrifugal sehingga Air dan partikel yang tertangkap akan menempel pada dinding dalam tangki kemudian mengalir ke bak air. Air dan partikel yang masuk kedalam bak setelah melewati saringan dihisap kembali oleh pompa dialirkan menuju venturi kembali, begitu seterusnya sampai air betul2 jenuh kemudian dikuras. Jumlah air yang dialirkan kedalam venturi disarankan 40% ~ 50% dari berat udara yang masuk dalam kg.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--YKIlXTb-s8/UN8KJyZTlnI/AAAAAAAAA9M/YqgXqoSY-O0/s1600/Cara+Kerja+Wet+Scrubber.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="http://3.bp.blogspot.com/--YKIlXTb-s8/UN8KJyZTlnI/AAAAAAAAA9M/YqgXqoSY-O0/s320/Cara+Kerja+Wet+Scrubber.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<strong>Contoh</strong> : udara yang akan dihisap = 18000 m3/jam. (kerapatan udara = 1.2 kg/m3) maka berat udara yang mengali adalah 18000 * 1,2 = 21600 kg/m3. Jumlah air adalah 40% * 21600 = 8640 kg/m3 air atau (1m3 air = 1000 kg) : 8640/1000 = 8.6 m3/jam air atau kapasitas pompa.<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<br />Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-3393985661967432792011-01-15T18:14:00.000+07:002011-05-17T08:48:50.356+07:00Cegah Kebakaran : Spark Detector<div align="justify"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TTGD1sQrttI/AAAAAAAAAag/Z9m0Sgprv6w/s1600/DSCN0650.JPG"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 239px; FLOAT: left; HEIGHT: 320px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5562371973216712402" border="0" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TTGD1sQrttI/AAAAAAAAAag/Z9m0Sgprv6w/s320/DSCN0650.JPG" /></a> Kebakaran merupakan momok terbesar dalam industri manufaktur. Dalam dust collector kebakaran dapat dicegah dengan menggunakan spark detector unit. Umumnya kebakaran berasal dari serbuk terbakar atau percikapan api yang terbawa/terhisap masuk kedalam sistem dust collector. Percikan atau serbuk yang terbakar misalnya berasal dari mesin2 sander, atau mesin2 cutting. Bagaimana cara kerja spark detector ? Spark detector terdiri dari unit sensor, spray system dan control panelnya seperti terlihat pada gambar disamping kiri. Sensor kemudian nozzle spray pada</div><br /><div align="justify">gambar di kanan dipasang pada ducting sebelum masuk</div><img style="MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 197px; FLOAT: right; HEIGHT: 130px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563535627259812994" border="0" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TTWmLRYNHII/AAAAAAAAAaw/KzIrKsGHRaI/s320/sensor.bmp" /> <br /><div align="justify">kedalam silo atau bagfilter, kerja sensor adalah mendeteksi adanya sinar infra merah yang melewati ducting. Apabila ada debu yang terbakar melawati sensor maka sensor akan mendeteksi dalam hitungan detik dan akan memerintahkan spray nozzle untuk menbuka dan menyemprotkan air untuk memadamk</div><img style="MARGIN: 0px 0px 10px 10px; WIDTH: 160px; FLOAT: right; HEIGHT: 102px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5566155218529209954" border="0" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TT70rjUezmI/AAAAAAAAAa4/9Ny8GQVjY_s/s320/nozzle.bmp" /> <br /><div align="justify">an serbuk yang terbakar sebelum memsauki ruang bagfilter atau silo. Nozzle maupun sensor menggunakan power DC 24V yang dapat digerakkan oleh batere pada panel spark detector, sehingga walaupun lampu mati spark detector tetap bekerja. Website : <a href="http://www.safevent.dk/en/">http://www.safevent.dk/en/</a> dan <a href="http://www.grecon.de/">http://www.grecon.de/</a></div>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-69486273175817035522010-12-05T20:00:00.000+07:002021-01-02T10:14:14.732+07:00Pitot Tube<a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TPuN27vR1SI/AAAAAAAAAZ0/b4gdgBnFvio/s1600/DSCN0604.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5547183340925343010" src="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TPuN27vR1SI/AAAAAAAAAZ0/b4gdgBnFvio/s320/DSCN0604.jpg" style="cursor: hand; float: left; height: 320px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 273px;" /></a><div style="text-align: justify;">Gambar disamping ini adalah alat ukur yang digunakan untuk Dust Collector, adalah Dwyer Air Velocity Kit dilengkapi dengan pitot tube. Dengan alat ini dapat diukur kecepatan udara, static pressure, dan dynamic pressure di dalam ducting.</div>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-85263872243562291042010-12-05T05:33:00.000+07:002021-01-02T09:57:54.259+07:00RPM Blower (3)<div align="justify">Seringkali kita memiliki blower tetapi data grafik, kapasitas, static pressure tidak ada, tetapi kita ingin menaikkan kapasitasnya. Untuk blower yang digerakkan oleh pulley kapasitas dapat dinaikkan dengan meningkatkan RPM blower (lihat posting<strong> </strong><a href="http://rancangdustcollector.blogspot.com/2010/10/rpm-blower-1.html"><strong>RPM blower (1</strong></a>)), cara termudah adalah dengan menggunakan kuat arus (ampere motor) dan rumus Affinity Law, langkahnya adalah sbb :
1. Ukur ampere dan volt dari motor saat berjalan.
2. Hitung aktual power yang digunakan :
BHP1(Kw) =
Power nameplate (kw)*(ampere berjalan/ampere nameplate) *(volt berjalan/volt nameplate).
BHP2(Kw) = 90% * power name plate
Rumus diatas berlaku untuk motor diatas 5HP
3. Berapa besar RPM harus dinaikkan? tentunya harus sesuai dengan power motor bila terlalu besar kenaikkan RPM maka motor akan terbakar, untuk itu gunakan rumus hukum blower/fan :
BHP2 = BHP1 * (RPM2/RPM1)^3
RPM2= RPM1 * (BHP2/BHP1)^1/3
BHP2: power setelah RPM dinaikkan
BHP1: power sebelum RPM dinaikkan (power yang dihitung pada point 2 diatas)
RPM1: RPM sebelum dinaikkan
RPM2: RPM setelah dinaikkan
<em>contoh :</em>
Blower dengan motor 7.5 kw, RPM1= 1400, full load ampere pada name plate = 15.7 A, voltase pada nameplate = 380 v, hasil pengukuran dengan tang ampere rata2 = 9 A, pengukuran voltase rata2 = 380v. Mau dinaikkan kapasitasnya sampai mendekati batas power motor (90%).
<em>Jawaban</em> :
BHP1 = 7.5 * (9/15.7) * (380/380) = 4.3 kw
BHP2 = 90% * 7.5 = 6.75 kw
RPM2 = 1400 * (6.75/4.3)^1/3
RPM2 = 1627
Jadi RPM dinaikkan menjadi <strong>1627</strong></div>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-23181426116369903482010-10-21T17:23:00.000+07:002010-10-21T17:43:39.934+07:00RPM Blower (2)<div align="justify"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TMAV3wxBxrI/AAAAAAAAAXs/t9KumVeR-gQ/s1600/grafik+blower..jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 320px; FLOAT: left; HEIGHT: 254px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5530444390138496690" border="0" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TMAV3wxBxrI/AAAAAAAAAXs/t9KumVeR-gQ/s320/grafik+blower..jpg" /></a> Disamping ini adalah contoh dari grafik karakteristik blower, setiap blower memiliki grafik karakteristik sendiri yang di buat oleh produsen blower. Dari grafik ini bila kapastas udara (m3/h) dan static pressure (pa) diketahui, maka power (kW) dan RPM blower dapat dicari. Oleh sebab itu setiap kali membeli blower mintalah grafik ini karena kelak akan berguna bila suatu saat ada perubahan kapasitas udara atau line ducting misalnya.</div><br /><div align="justify"><em>Contoh</em>:</div><div align="justify">Pada gambar kapasitas udara adalah 10000m3/h sedangkan static pressure adalah 3000 pa, pada titik pertemuan dari dua garis (merah) terletak garis RPM (hitam) ikuti garis ini maka RPM blower adalah 1800. Diatas titik pertemuan garis merah ini ada garis putus2 yaitu garis power blower terlihat disitu adalah 15 kW. Berarti dengan menggunakan blower ini : kapasitas 10000m3/h dan static pressure 3000pa, memerlukan power 15 kW dan RPM 1800. </div>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-52538374861483018882010-10-10T09:11:00.000+07:002010-10-10T09:28:50.174+07:00RPM Blower (1)<a href="http://4.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TLEhcdGn9kI/AAAAAAAAAXk/-JrPqx9VLzE/s1600/smk030+Model+(1).jpg"><img style="MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 320px; FLOAT: left; HEIGHT: 226px; CURSOR: hand" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5526234990492776002" border="0" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TLEhcdGn9kI/AAAAAAAAAXk/-JrPqx9VLzE/s320/smk030+Model+(1).jpg" /></a>RPM atau Rotation Per Minute, menunujukkan putaran blower per menitnya. RPM dapat diatur sesuai kebutuhan dengan cara :<br /><br /><div align="justify">1. Khusus untuk blower yang menggunakan pulley untuk penggeraknya (seperti pada contoh gb disamping). RPM blower dapat diatur dengan menentukan diameter pulley.</div><div align="justify"> </div><div align="justify">2. Dengan inverter yaitu alat khusus untuk mengendalikan putaran motor, alat ini dapat digunakan baik baik untuk blower dengan penggerak pulley atau blower yang langsung di gerakkan oleh motor (di-kopel).</div><div align="justify"> </div><div align="justify">Cara menghitung RPM Blower yang menggunakan penggerak pulley adalah sbb :</div><div align="justify"> </div><div align="justify">P1 : P2 = RPM Blower : RPM Motor</div><div align="justify"> </div><div align="justify">RPM Blower = (RPM Motor x P1) : P2</div><div align="justify"> </div><div align="justify">Bila diketahui :</div><div align="justify">P1 = Pulley pada motor = 12" (inch)</div><div align="justify">P2 = Pulley pada blower = 10"(inch) </div><div align="justify">RPM Motor = 1450 (RPM motor umumnya adalah 900, 1450 dan 2800)</div><div align="justify"> </div><div align="justify">Perhitungan :</div><div align="justify"> </div><div align="justify">RPM Blower = 1450 x 12 : 10 = <strong>1740</strong></div><div align="justify"> </div>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-42816818059269315382010-09-17T11:08:00.000+07:002011-05-10T19:27:20.080+07:00Menentukan Static Pressure/Pressure Loss Bagfilter<a href="http://4.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TJOafL1GRfI/AAAAAAAAAXA/uHeuFFlIx6E/s1600/grafikairtocloth.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 247px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TJOafL1GRfI/AAAAAAAAAXA/uHeuFFlIx6E/s320/grafikairtocloth.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5517923829001111026" border="0" /></a>Seperti telah disinggung dalam posting sebelum ini untuk menentukan ukuran bagfilter tahapan nya adalah sbb :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Ketahui Kapasitas Udara (m3/jam)</span><br /><span style="font-weight: bold;">2. Kemudian tentukan Jumlah filter atau luasan filter (= Kapasitas udara (m3/jam)/Air to cloth Ratio (m3/m2.h))</span><br /><span style="font-weight: bold;">3. Tentukan statik pressure dari bagfilter.</span><br />Static pressure atau pressure loss dapat dicari melalui rumus seperti pada <a href="http://www.ziddu.com/download/11303946/baghousefilter.pdf.html"><span style="font-weight: bold; " >literatur</span></a> (klik untuk download) atau menggunakan grafik disamping ini.<br /><a href="http://www.ziddu.com/download/11714863/grafikairtocloth.pdf.html"><span style="font-weight: bold; ">Klik disini</span></a> untuk download grafik diatas.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Contoh soal</span> pada posting sebelum ini ,kapasitas udara yang dihisap adalah <span style="font-weight: bold;">6212.18 m3/jam</span> luasan filter <span style="font-weight: bold;">46 m2</span>,jumlah filter 32 bh ini dalam menentukan luas filter dipakai air to cloth ratio nya adalah <span style="font-weight: bold;">135</span>. Dengan grafik dapat langsung diketahui static pressurenya ikuti garis merah putus2 pada grafik bila ditarik kebawah akan ketemu static pressurenya adalah 105 daPa atau <span style="font-weight: bold;">1050Pa ~ 1100 Pa.</span>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-85532298683446117632010-08-22T21:47:00.000+07:002016-04-22T07:09:24.325+07:00Menentukan Ukuran Bagfilter<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/THE7lJ3S8-I/AAAAAAAAAVw/aV8uy5uZk0Y/s1600/DSCN1019.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5508249328739873762" src="https://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/THE7lJ3S8-I/AAAAAAAAAVw/aV8uy5uZk0Y/s320/DSCN1019.JPG" style="float: left; height: 240px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.rancangdsutcollector.com</td></tr>
</tbody></table>
Ukuran Bagfilter ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu :<br />
1. Kapasitas Udara<br />
2. Jenis debu dan sifat udara yang dihisap<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Kapasitas udara</span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kapasitas udara atau jumlah udara yang dihisap (m3/jam) akan menentukan berapa luas filter yang dibutuhkan. Ada besaran tersendiri untuk menentukan ini yang disebut "Air to Cloth Ratio" yaitu perbandingan antara "kapastas udara (m3/jam)/luas filter (m2)" yang besarannya tergantung pada jenis debu dan konsentrasinya dalam udara. Seperti dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel ini didapat dari hasil percobaan dan penelitian, setiap<span style="text-decoration: underline;"><span style="font-style: italic;"></span></span> literatur (<a href="http://www.ziddu.com/download/11303946/baghousefilter.pdf.html"><span style="font-weight: bold;">klik disini</span></a> untuk melihat literatur) menyajikan angka yang tidak sama. Air to cloth ratio pada tabel ini adalah yang cukup aman dan telah diterapkan oleh penulis selama ini cukup memberikan hasil yang baik, perlu diperhatikan bahwa tabel air to cloth ratio dibawah ini adalah untuk bagfilter dengan sistem pembersihan <strong>Pulse Jet</strong>. Menentukan besaran Air to Cloth Ratio merupakan hal yang sangat krusial dalam merancang Bagfilter, kesalahan dalam menentukan dapat mengakibatkan <em>filter cepat blocking</em> khusunya bila air to cloth ratio ditentukan lebih besar dari ketentuan. Akibat blocking filter adalah kapasitas udara hisap akan menurun dan kecepatan hisap pada lubang hisapan (suction) juga turun, karena debu yang menempel pada filter sudah terlalu tebal dan tidak bisa jatuh. Bagaimana menentukan l<a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/THFDUimfSTI/AAAAAAAAAV4/4Jw-2ZK2ETc/s1600/airtocloth.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5508257839415511346" src="https://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/THFDUimfSTI/AAAAAAAAAV4/4Jw-2ZK2ETc/s320/airtocloth.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 320px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 267px;" /></a>uas filter? <span style="font-weight: bold;">contohnya</span> adalah sbb :<br />
Pada posting sebelum ini di gunakan separator cyclone sebagai penyaring nya dengan kapasitas <span style="font-weight: bold;">6212.18 m3/jam </span>sekarang kita gantikan dengan bagfilter<span style="font-weight: bold;"> </span>misalkan jenis debunya adalah sebu kayu atau <span style="font-weight: bold;">"sawdust"</span> yang pada tabel disamping ini mempunyai <span style="font-weight: bold;">Air to cloth ratio sebesar 135 - 145.</span> Bila konsentrasi debu banyak kita ambil nilai terkecil <span style="font-weight: bold;">135</span> yang berarti <span style="font-weight: bold;">luas filter adalah 6212.18 / 135 = 46 m2.</span> Bila satu tabung filter berukuran dia. 160 x panjang 2900mm (luas area 1.45m2) berarti kita membutuhkan <span style="font-weight: bold;">+/- 32 buah tabung filter.</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Jenis Debu</span><br />
Jenis debu selain menentukan "Air to cloth Ratio" juga menentukan jenis filter yang digunakan. Ada beberapa jenis filter yang biasa digunakan seperti polyester, polypropylene, fiber glass (nomax) dll, <a href="http://www.ziddu.com/download/11639617/filtertype.xls.html"><span style="font-weight: bold;">klik disini</span></a> untuk detailnya atau hal ini bisa dikonsulatasikan pada supllier filter. </div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-44606543133852169012010-08-01T07:38:00.000+07:002016-04-22T07:07:53.241+07:00Bagfilter<div align="left" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TFTCmphh0dI/AAAAAAAAAVI/wME_jUGPifY/s1600/rlock_Page_2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500235014163517906" src="https://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TFTCmphh0dI/AAAAAAAAAVI/wME_jUGPifY/s320/rlock_Page_2.jpg" style="float: left; height: 320px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 226px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.rancangdustcollector.com</td></tr>
</tbody></table>
Disamping ini adalah gambar 1 bagfilter (klik untuk memperbesar) berikut bagian2 nya dalam tulisan ini akan saya terangkan mengenai <span style="font-weight: bold;">bagian2 dari bagifilter, dan cara kerjanya, </span>serta sample asbuilt drawing dari bagfilter.<br />
<br />
<span style="font-size: 130%; font-style: italic;">1. Bagian2 Bagfilter</span><br />
Terdiri dari :<br />
<span style="color: #000099;"><span style="color: #ffcc00;">a. Housing Bagfilter;</span></span> atau kotak tempat filter, seperti terlihat pada gambar 1 housing bagfilter dibagi dalam 2 bagian yaitu bagian atas dimana ruang udara bersih, dan bagian bawah nya ruang udara kotor. Letak filter adalah pada ruang udara kotor. Konstruksi dari housing harus cukup kuat menahan tekanan udara (+), maupun negatif (-) /vakum. Dan kedap udara.<br />
<span style="color: #ffcc33;">b.Filter </span>; umumnya filter berbentuk kantong silinder bagian atas lubang (untuk keluarnya udara) dan pada bagian bawah tertututp (buntu). Diameter antara 120 s/d 200 mm umum digunakan diameter 160 mm dengan jarak antara masing2 filter 200mm. Material filter terdiri dari jenis <span style="font-style: italic;">polyester, polypropelene, fib</span><span style="font-style: italic;">erglass </span>dll,- pemilihannya tergantung jenis debu dan sifat kimiawi dari debu dan udara <a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TGF5Qp-_QrI/AAAAAAAAAVQ/2r5S6GzSLK0/s1600/rlock_Page_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503813546678370994" src="https://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/TGF5Qp-_QrI/AAAAAAAAAVQ/2r5S6GzSLK0/s320/rlock_Page_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 320px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 226px;" /></a>yang di-filter seperti kandungan asam, alkali, suhu udara dll. untuk persisnya dapat <a href="http://rnc-technology.com/wp/">klik disini untuk menghubungi vendor filter.</a><br />
<span style="color: #ffcc00;">c.Filter cage;</span> berbentuk keranjang/cage/frame terletak pada bagian dalam silinder filter fungsinya adalah untuk menahan filter tetap mengembang sehingga udara dapa lewat didalamnya. Filter cage ini terbuat dari material besi galvanis dia. 5-6mm.<br />
<span style="color: #ffcc33;">d.Venturi</span> <span style="color: #ffcc00;">;</span> lihat gambar 1 diatas venturi terletak pada bagian atas cage/filter (bagian keluarnya udara dari silinder filter). Fungsinya adalah mengarahkan udara pulse jet pembersih filter . Penggunaan venturi akan meningkatkan efektifitas pembersihan filter, bila tanpa venturi tekanan compressor adalah 6-8 bar dengan venturi tekanan cukup 4-6 bar. Material terbuat dari plat galvanis atau aluminium cor. </div>
<br />
<div align="left" style="text-align: justify;">
<span style="color: #ffcc00;">e.Solenoid Valve</span> ; katup pembuka aliran compressed air kedalam kantong filter, untuk membersihkan filter (GOYEN solenoid valve).<br />
<span style="color: #ffcc00;"><span style="color: #ffcc00;">f.Header, diafragma dan nozzle</span>;</span> header adalah tabung penampung compressed air, diaragma adalah pipa penghubung dari solenoid valve ukurannya sama dengan solenoid valve, nozzle terbuat dari pipa ukuran dia. 12 mm/14 mm.<br />
<span style="color: #000099;"><span style="color: yellow;"><span style="color: yellow;"><span style="color: #ffcc00;">g.Rotary air lock; </span></span></span></span>pada bagian bawah Housing berfungsi untuk pembuangan debu yang tertampung pada hopper, walaupun tetap berputar tetapi udara tidak dapat masuk/keluar dari dalam Bagfilter umumnya degerakkan oleh gearbox/gearmotor.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/THA94ngM7_I/AAAAAAAAAVg/v_JIMEWNmsY/s1600/rlock_Page_3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5507970387160133618" src="https://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/THA94ngM7_I/AAAAAAAAAVg/v_JIMEWNmsY/s320/rlock_Page_3.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 320px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 226px;" /></a><span style="font-style: italic;">2. Cara Kerja Bagfilter</span><br />
Seperti terlihat pada <span style="font-weight: bold;">gambar 1</span> diatas udara kotor masuk melalui bagian kiri bawah bagfilter kemudian masuk ke tabung filter dimana udara akan disaring, sebagian besar partikel debu yang besar akan jatuh kedalam "hopper" sedangakan partikel yang kecil akan menempel pada dinding filter. Setelah melalui filter udara akan mengalir keatas memasuki ruang udara bersih dan terus keluar melalui outlet bagian kanan atas.<br />
<br />
Selama proses tsb diatas berlangsung dialkukan pembersihan filter, yang ada pada contoh gambar 1 &2 diatas adalah menggunakan sistem "pulse jet cleaning", ada beberapa cara memang yang umum dipakai untuk pembersihan bagfilter selain pulse jet yaitu, sistem shaker (menggoyang filter), dan sistem Reverse air (<a href="http://godagadoproject.blogspot.com/" style="color: #000066;"><span style="color: yellow; font-weight: bold;">Klik disini</span></a> untuk melihat reverse air bagfilter). Pada tulisan ini sistem yang diganakan adalah Pulse Jet. Pada gambar 2 disamping ini adalah saat pembersihan filter solenoid valve pada lajur 1 membuka sesaat (gambar 3) sehingga aliran udara bertekanan mengalir<br />
membersihkan filter2 pada lajur 1 selang beberapa saat 15-30 detik kemudian lajur 2 selanjutnya lajur 3 dst, kemudian kembali lagi ke lajur 1. Selang waktu membuka dari solenoid valve diatur oleh alat "sequential timer". <span style="color: #000066; font-weight: bold;"></span><span style="color: yellow; font-weight: bold;"><a href="http://www.bumiperkasaindonesia.co.id/">Klik disini</a></span> untuk melihat foto2 Bagfilter. </div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-54397322966576406462010-03-19T22:11:00.000+07:002018-05-16T19:03:47.806+07:00Cyclone<a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6OUgufisRI/AAAAAAAAAUc/VsshQJhNr2s/s1600-h/cyclone.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450363264005484818" src="https://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6OUgufisRI/AAAAAAAAAUc/VsshQJhNr2s/s320/cyclone.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 320px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 236px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Disamping ini adalah gambar cyclone yang ada pada pabrik particle board. Cerobong udara bersih keluar cyclone dipasang elbow untuk menghindari air hujan masuk. Material cyclone adalah Mild Steel tebal 4mm.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pembuatan cyclone agar berfungsi dengan baik adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: orange;">1.</span> Silinder cyclone baik bagian atas maupun bawah (kerucut) harus betul2 bulat / tidak oval.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: orange;">2.</span> Permukaan dalam cyclone harus rata betul tidak boleh ada bagian2 yang menonjol.</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-30286972123829597902010-03-18T23:12:00.000+07:002012-10-28T20:13:57.660+07:00Merancang Cyclone<a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6JTRi2PLjI/AAAAAAAAATU/u08gvvIYgZk/s1600-h/cyclone1_Page_2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450010059948895794" src="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6JTRi2PLjI/AAAAAAAAATU/u08gvvIYgZk/s320/cyclone1_Page_2.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 236px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 183px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Cyclone adalah salah satu dari jenis dust separator yang paling sederhana dan juga murah. Cara kerjanya seperti terlihat pada gambar disamping ini : Gerakan pusaran (cyclonic) dari aliran udara akan menyebabkan terjadinya gaya sentrifugal pada partikel debu, akibatnya partikel debu akan terkumpul pada dinding cyclone dan selanjutnya jatuh melalui lubang bawah, sedangkan udara yang berseih akan keluar mewlalui cerobong.</div>
<br />
<br />
Bagaimana kita menantukan dimensi cyclone? dan berapa static pressurenya ?<br />
<br />
Kecepatan didalam cyclone :<br />
V = Q/(W*(D-De)/2) m/s .........(1)<br />
<br />
Perbandingan proporsi ukuran cyclone adalah sbb.....(2)<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><a href="mailto:wahyu.anggodo@gmail.com"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/--yaipE0nT2E/UIN76h4s5LI/AAAAAAAAA74/TKJbd2bsCYw/s320/cyclone.jpg" width="247" /></a></span></div>
(lihat gambar disamping)<br />
De = 0.5*D<br />
Lc = 3*D<br />
Lb= 1.6*D<br />
Dd=0.25*D<br />
S =0.9*D<br />
H =0.6*D<br />
W =0.18*D<br />
<br />
Dari Rumus (1) dan (2) didapat :<br />
D = (5.7*Q/V)^0.5<br />
Dimana :<br />
D= Diameter Cyclone (m)<br />
Q=Kapasitas udara (m3/s)<br />
V=Kecepatan udara didalam cyclone (m/s)<br />
<br />
Static Pressure/Pressure loss Cyclone :<br />
P= C * ((p*Q^2)/(2*De^2*W*H)) N/m2<br />
Dimana :<br />
P= Pressure Loss<br />
p= kerapatan udara=1.185 (20 deg C)<br />
De=Diameter cerobong cyclone (lihat gb)<br />
W= lebar inlet cyclone (lihat gb)<br />
H= tinggi inlet cyclone (lihat gb)<br />
<br />
<span style="color: #ffcc33;"><em><span style="color: #ffcc00;">Contoh kasus :</span></em></span>Kita ambil contoh dari posting sebelum ini dimana kapasitas udara pada line ducting adalah 6212.18 m3/jam yang berarti kapasitas udara sebesar ini akan melewati cyclone ini. Kisaran kecepata yang optimal melalui cyclone adalah <span style="font-weight: bold;">8-10 m/s</span>. Berapa dimensi cyclone yang dipakai untuk line ini?<br />
<br />
D = (5.7*Q/V)^0.5<br />
Q= 6212.18 m3/jam = 1.725 m3/s<br />
V=9 m/s<br />
Jadi :<br />
D = 1.045 m = 1045 mm ~ <span style="font-weight: bold;">1100 mm</span><br />
<br />
Dimensi Cyclone :<br />
De=0.5*D = 0.5*1100 = <span style="font-weight: bold;">550 mm</span><br />
Lc=3*D = 3*1100 = <span style="font-weight: bold;">3300 mm</span><br />
Lb=1.6*D = 1.6*1100 = <span style="font-weight: bold;">1760 mm</span><br />
Dd= 0.25*D = 0.25 *1100 = <span style="font-weight: bold;">275 mm</span><br />
S = 0.9*D = 0.9 * 1100 = <span style="font-weight: bold;">990 mm</span><br />
H = 0.6*D= 0.6 * 1100 = <span style="font-weight: bold;">660 mm</span><br />
W = 0.18*D = 0.18*1100 = <span style="font-weight: bold;">198 mm</span><br />
<br />
Selanjutnya adalah menentukan static pressure cylcone :<br />
P= C * ((p*Q^2)/(2*De^2*W*H)) N/m2<br />
p=1.185<br />
De=550mm=0.55m<br />
W=198mm=0.198m<br />
H=660mm=0.66m<br />
C=konstanta<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6LHYspuB4I/AAAAAAAAAT8/ubuL4JRvt_M/s1600-h/cylone_Page_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450137726188652418" src="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6LHYspuB4I/AAAAAAAAAT8/ubuL4JRvt_M/s320/cylone_Page_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 391px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 265px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div align="left">
<br />
Dari Grafik 1 n=0.7 ; dari Grafik 2 C=16<br />
Jadi :<br />
P = <span style="font-weight: bold;">713.6 N/m2</span> atau <span style="font-weight: bold;">713.6 Pa. </span></div>
<br />
<br />
<div align="left">
<span style="font-size: 0px;"><br /><a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6LHZfLv3cI/AAAAAAAAAUE/_lfkbsD12Yg/s1600-h/cylone_Page_2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450137739753151938" src="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6LHZfLv3cI/AAAAAAAAAUE/_lfkbsD12Yg/s320/cylone_Page_2.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 362px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 274px;" /></a></span></div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-2413091312599388482010-03-10T05:45:00.000+07:002011-05-22T14:20:08.031+07:00Merancang Dust Collector : Ducting Kotak (Square Duct)Kalau sebelum ini pada posting sebelumnya yang dibahas adalah Duct berbentuk lingkaran (circular duct), bagaimana dengan ducting kotak (square duct), bagaimana cara menghitung "pressure loss" nya :<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">1.</span> Konversi terlebih dahulu ducting kotak ke diameter dengan menggunakan rumus diameter ekivalen sbb :<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">De</span> = 1.30 * <strong>[{</strong>(a*b)^5}<strong>/{</strong>(a+b)^2}]^0.125<br /><br />Dimana :<br />a = Panjang (pada sisi penampang ducting/lubang)<br />b = Lebar (pada sisi penampang ducting/lubang)<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">2.</span> Setelah diketahui <span style="FONT-WEIGHT: bold">De</span> maka hitunglah pressure loss nya menggunakan rumus ducting bulat seperti ditunjukkan pada posting sebelum ini.<br /><br /><strong>3.</strong> Untuk menghitung kapasitas = V*A ; seperti juga mengihitung kapasitas untuk ducting bulat tetapi luas area dihitung menggunakan diameter ekivalen (De).<br /><br />Ducting kotak umumnya banyak digunakan pada sistem AC central karena penempatannya yang sempit ukuran kotak lebih menghemat tempat, sedangkan untuk dust collector sebaiknya menggunakan ducting bulat untuk menghindari pengendapan debu.Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-8559278519043270362010-02-23T19:59:00.002+07:002021-01-16T22:38:11.846+07:00Merancang Dust Collector : Ducting LineDibawah ini adalah line ducting yang baru selesai di kerjakan pada pabrik kayu, mesin2nya belum tampak terpasang. Material ducting terbuat dari BJLS t=0.6 s/d 1.5mm . Kecepatan hisap pada suction umumnya untuk mesin2 perkayuan berkisar antara 25-30 m/s. Kecepatan udara di dalam ducting berkisar antara 20-25 m/s, kecepaan ini perlu di jaga karena kecepatan ini ada kecepatan untuk transport debu, di bawah itu akan ada resiko pengendapan debu pada ducting, dan bila berakumulasi akan membahayakan konstruksi ducting yang umumnya di gantung dengan menggunakan sling.<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6OW0hEuYpI/AAAAAAAAAUk/E3mCrL-fOoo/s1600-h/DSCN0503.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450365803023983250" src="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6OW0hEuYpI/AAAAAAAAAUk/E3mCrL-fOoo/s320/DSCN0503.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 240px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Dibawah ini adalah gambar ducting line pada mesin cigarette maker dimana 1 mesin terdiri dari ducting untuk menghisap debu dan ducting untuk transport tembakau ke mesin<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i804.photobucket.com/albums/yy325/wahyu_anggodo/blog%20project/0fa73c47-00fa-4f2e-ad11-9d5f6b45a3a0.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://i804.photobucket.com/albums/yy325/wahyu_anggodo/blog%20project/0fa73c47-00fa-4f2e-ad11-9d5f6b45a3a0.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i804.photobucket.com/albums/yy325/wahyu_anggodo/0fa73c47-00fa-4f2e-ad11-9d5f6b45a3a0.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"></a></div>
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6Ob6_zgKuI/AAAAAAAAAUs/uDBSnhbsNwY/s1600-h/DSCN2404.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450371411910601442" src="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S6Ob6_zgKuI/AAAAAAAAAUs/uDBSnhbsNwY/s320/DSCN2404.JPG" style="float: left; height: 240px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com0Jl. Karonsih Tim. Raya IV No.264, Ngaliyan, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50181, Indonesia-6.9981626 110.356075-7.066313098036769 110.28741044921875 -6.93001210196323 110.42473955078125tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-66604686884946049272010-01-02T09:12:00.001+07:002021-01-16T22:31:45.404+07:00Perhitungan untuk Dust Collector SystemUntuk merancang dust collector yang terdiri dari : ducting-blower-filter diperlukan 2 parameter<br />
Yaitu :<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Kapasitas udara hisap dari ujung2 ducting</span><br />
<span style="font-weight: bold;">2. Pressure loss (kehilangan tekanan) </span>yang terjadi selama udara bergerak dari ujung ducting sampai keluar dari filter (keluar dari sistem dust collector ke udara bebas).<br />
<br />
Berikut dibawah ini adalah ulasan yang menjelaskan ke-2 parameter diatas :<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Kapasitas udara hisap </span>atau air volume dengan satuan “volume per satuan waktu” (m3/jam; cfm, dll) adalah debit udara dengan rumus :<br />
<span style="font-weight: bold;">Q = v * A; </span>Q=kapasitas udara (m3/jam, cfm); v=kecepatan udara hisap (m/detik,fpm)<br />
A=luas penampang lubang hisap (m2, cm2, ft2).<br />
Disini (v) kecepatan udara hisap sangat penting, bergantung dari jenis debu/serbuk yang dihisap dan jarak antara lubang hisap dan sumber debu.<br />
Kapasitas udara dari sistem adalah ΣQ1, Q2 etc,- dari setiap lubang hisap dalam sistem dust collector tsb.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Pressure loss</span> adalah kehilangan tekanan karena pergerakan udara dari ujung hisap sampai keluar sistem. Rumus nya untuk pipa ducting adalah : <span style="font-weight: bold;">ΔPf=λ*(l/d)*(γ/2*g)*v2</span> ; ΔPf=static pressure atau pressure loss (kg/m2 atau mmH20); d=diamater pipa (m); l=panjang pipa (m); λ=koefisien gesek pipa ; γ=berat jenis udara (1.2kg/m3); v=kecepatan rata2 udara (m/s); g=gravitasi (9.8 m/s2). <br />
<div>
<b><i><br /></i></b></div>
<div>
<b><i>"Apabila ducting line terdiri dari banyak cabang cari ducting terjauh atau yang mempunyai static pressure terbesar".</i></b><br />
Dari ke-2 parameter tersebut menentukan : ukuran ducting (duct sizing), jenis dan power blower, jenis dan kapasitas filter sesuai dengan debu yang dihisap.<br />
<br />
<span style="color: yellow;"><span style="font-style: italic;">Contoh Kasus</span><span style="color: #000099;"> </span><span style="color: #000099; font-style: italic;">:</span></span>Berikut ini adalah gb layout line dust collectror terdiri dari 3 buah lubang hisap (suction) : 1. dia.127mm ; 2. dia.150mm dan 3. dia.200mm. <a href="http://3.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gEBYDzv8I/AAAAAAAAAQw/-0SemBTx3eQ/s1600-h/Drawing1-Model.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438100971734679490" src="http://3.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gEBYDzv8I/AAAAAAAAAQw/-0SemBTx3eQ/s320/Drawing1-Model.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 256px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 320px;" /></a>Dari lubang2 suction tsb. <span style="font-weight: bold;">Langkah ke-1</span> kita gambar jalur pipa ductingnya yang menuju ke blower dan dari blower menuju cyclone (penyaring debu).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Langkah ke-2</span> adalah menentuan kapasitas dari udara yang dihisap atau debit dari ke-3 lubang hisap tsb. Sebelumnya tentykan dahulu berapa kecepatan udara yang kita inginkan, pada gambar kecepatan udara hisap pada lubang dia. 127 = 25m/s; pada lubang dia.150 = 30m/s dan pada lubang dia.200 = 28m/s. Dari data tersebut kita buat perhitungan seperti tabel dibawah ini :<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gIctBxK-I/AAAAAAAAARA/pUbLyjF0-sY/s1600-h/Q.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438105839266245602" src="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gIctBxK-I/AAAAAAAAARA/pUbLyjF0-sY/s320/Q.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 101px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Total kapasitas/debit udara yang harus dihisap adalah <span style="font-weight: bold;">6212.18 m3/jam.</span><br />
<span style="font-weight: bold;"><br />L</span><span style="font-weight: bold;">angkah ke-3</span> adalah menentukan diameter dari semua pipa ducting yang menuju blower dan<br />
Cyclone. Tabel dibawah ini akan menunjukkan cara menentukan ukuran diameternya. Sebelumnya kita pastikan dulu berapa kecepatan udara melalui pipa ducting, dalam contoh ini kita tentukan 25 m/s.<br />
Kapasitas pipa ducting no.4 adalah jumlah dari kapasitas hisap lubang dia. 127 dan dia. 150. Sedangkan kapasitas ducting no.1 adalah jumlah dari lubang dia.127, dia.150 dan dia.200. <b>(pada tabel dibawah ini A=luas penampang ducting, didapat dari Q(m3/s)/V(m/s))</b><br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gJtxQfXpI/AAAAAAAAARI/_Q1Okiay85g/s1600-h/d.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438107231971139218" src="http://1.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gJtxQfXpI/AAAAAAAAARI/_Q1Okiay85g/s320/d.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 90px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a>Pada kolom paling kanan adalah ukuran diameternya. Untuk memudahkan dalam pembuatan ducting diameter ducting dapat dibulatkan misalnya diameter 297 menjadi 300mm dst. <span style="font-weight: bold;">Langkah ke-4</span> adalah menentukan berapa pressure loss yang terjadi pada line ducting tsb. diatas. Berikut ini adalah tabel perhitungannya : Sebelumnya dari gambar diatas tentukan <b>"</b><b><i>jarak paling jauh"</i></b> antara blower ke lubang hisap, dari gambar diatas jarak terjauh<br />
dari sinilah kita memulai perhitungan pressure loss/static pressure, atau bisa diartikan juga kita memulai<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gWHR0aFeI/AAAAAAAAARY/N09zG_A9b5o/s1600-h/p.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438120864347985378" src="http://2.bp.blogspot.com/_2fC0s3E673g/S3gWHR0aFeI/AAAAAAAAARY/N09zG_A9b5o/s320/p.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 143px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a>perhitungan dari asumsi pressure loss terbesar. Jumlah pressure loss dari sejak lubang hisap sampai dengan keluar dari cyclone adalah sebesar <span style="font-weight: bold;">1846.13 Pa </span>pada perhitungan tabel disamping digunakan koef gesek = 0.135, berat jenis udara = 1.2 kg/m3 dan gravitasi 9.8 m/s2. Untuk cyclone pada kasus tsb. diatas kita asumsikan mempunyai loss <span style="font-weight: bold;">800 pa. </span>Besar kecilnya loss pada cylone ditentukan oleh jenis cyclone umumnya pembuat cyclone akan memberikan besarnya pressure loss pada cyclonnya sesuai kapasitas udara yang kita inginkan (<span style="font-weight: bold;">6212.18 m3/jam</span>). Langkah terakhir yaitu <span style="font-weight: bold;">Langkah ke-5</span> adalah menentukan besar blower dan power dari blower. Bila Anda memiliki kurva performance yang dikeluarkan oleh produsen blower dari Kapasitas Udara <span style="font-weight: bold;">6212.18 m3/jam</span> dan pressure loss/static pressure sebesar <span style="font-weight: bold;">1846.13 Pa</span> dapat diketahui besar blower yang diinginkan, power motor dan RPM nya. Atau cukup anda memberikan data <span style="font-weight: bold;">kapasitas udara dan pressure loss/static pressure</span> kepada produsen blower, maka mereka akan menentukan blowernya.<br />
<br />
Atau Anda ingin mengetahui sebelumnya berapa kira2 power motor yang dibutuhkan, dapat diketahui dengan rumus : <span style="font-weight: bold;">KW = (kapastas(m3/detik)*pressure loss(Pa))/(effisiensi blower*1000)</span>. Kita asumsikan effisiensi adalah <span style="font-weight: bold;">60%</span> (umumnya antara 50% - 80% tergantung jenis dan merk blower) maka dengan menggunakan rumus ini contoh diatas memerlukan blower dengan power motor sebesar <span style="font-weight: bold;">5.3 KW</span>. Lihat posting <a href="http://rancangdustcollector.blogspot.com/search/label/blower"><span style="color: #ffcc00;">memilih blower</span></a>.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;"><span style="color: #ff6600;">Catatan</span> </span>: Klik tabel atau gambar diatas untuk memperbesar (zoom). Klik <a href="http://www.ziddu.com/download/15252973/cigarettemachinelayout.rar.html"><span style="color: #ffcc00;"><strong>disini</strong> </span></a>juga untuk contoh perhitungan yang lain. </div>
Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-7335930987211570443.post-74260773509525204972009-07-08T17:05:00.001+07:002020-12-30T08:27:39.846+07:00<span style="font-size: 130%;">Bila Anda mempunyai masalah dengan Dust Collecting System di Perusahaan anda atau Anda ingin konsultasi mengenai Dust Collecting System. Silahkan klik <a href="http://www.rekaindo-ep.com/"><span style="color: orange;">disini</span></a>, dan utarakan pertanyaan Anda. Kami akan menjawab setiap pertanyaan Anda.</span>Wahyu http://www.blogger.com/profile/13409209842722900445noreply@blogger.com8